Menikmati Desahan Penambah Nafsu Dari Murid Baruku

Menikmati Desahan Penambah Nafsu Dari Murid Baruku

gairahtante.com Di sini aku seorang guru di sebuah SMU swasta, di salah satu kota besar yang biasa di sebut kota kembang. Sebenarnya tidak etis kalau aku mencurahkan atau menceritakan ini pada seseorang, karena itu aku akan menggunakan nama samaran baginya. Sebut saja dia Rahma salah satu murid baruku yang baru pindah dari kota metropolitan, dia masuk kelas 1 H. Yakni nama kelas yang aku sendiri menjadi wali kelasnya.

Namaku Firman Aditya dan biasa di panggil pak Firman, aku mengajar kelas satu SMA. dan mendapat kepercayaan sebagai wali kelas di salah satu sekolah itu. Saat ini umurku 25 tahun, Tapi dengan postur tubuh yang tidak begitu tinggi di tambah warna kulit bersihku. Sehingga aku nampak lebih muda dari umurku sebenarnya. Sebenarnya di sekolah salah satu faforit itu.

Sebenarnya aku mendapat julukan yakni pak Cakep di sekolah dan hal itu membuat ku malu pada sesama guru di sana. Tapi mau gimana lagi, yang namanya cerita ABG terkadang masih labil Tapi tidak dengan Rahma, menurutku dia sangat dewasa di dalam menyikapi semua hal. Pernah aku menegurnya karena dia tidak mengerjakan tugas rumah yang aku berikan padanya.

Dan dengan berterus terang dia bilang kalau dia bekerja di malam hari, jadi terkadang dia lupa pada tugas sekolahnya. Dan akupun memakluminya, mungkin dia bekerja karena dari yang aku dengar Papanya baru saja meninggal karena itu dia pindah ke kota ini. Sebenarnya dia mempunyai wajah yang cukup cantik dan postur tubuh yang menarik dengan wajah manisnya.

Tapi aku tidak pernah melihatnya bersama cowok selama di sekolah ini, padahal dari yang aku lihat banyak cowok yang mencari perhatian padanya. Tapi Rahma bersikap cuek saja, dan beberapa kali dia terlihat memandang tajam kearahku. Ketika aku melihtnya dia lngsung beralih melihat arah lain, karena kejadian berulangkali karena itu aku tahu kalau itu bukan kebetulan.

Hingga pada suatu hari aku pergi ke salah satu club malam ternama di kota ini. Kalau masuk ke club ini benar-benar orang yang sudah memiliki KTP, bersama 5 orang teman kuliahku dulu. Kami masuk kesana, dan seperti biasa kami pesan minuman dan gadis penghiburpun mendekati kami. Seraya menuangkan minuman dalam gelas mereka berusaha mencari perhatian lebih pada kami.

Hingga akhirnya aku melihat Martin, temanku yang mengajak kami kesini dan dia memang sudah menjadi salah satu member di tempat ini. Rupannya dia bilang ” Di sini ada gadis cantik yang masih gress gila..” Andre pun nyeletuk ” Di sini semua gress Bro..” Katanya tapi langsung di bantah oleh Martin ” Tunggu aja kalian..” Dan kamipun menunngu gadis yang di bicarakan Martin.

Selang beberapa waktu akhirnya terlihat seorang gadis mendekati tempat kami. Dia begitu seksi dengan pakaiannya, tapi ketka aku melihatnya diapun seperti kaget melihatku. Stelah aku sadar rupanya dia Rahma, murid baruku. Saking kagetnya akupun terbangun dari tempat dudukku dan dia hanya terpaku memandangku. Segera aku tarik tangannya buat keluar dari sana.

Sebenarnya aku ada 2 orang bodyguard yang mencoba mendekati kami, Tapi Rahma memberi mereka kode. Dan kamipun bisa lewat, setelah masuk dalam mobilku segera aku membawa Rahma pergi dari tempat itu dan berhenti di sebuah tepi danau yang agak sepi. Tanpa aku mengatakan sesuatu Rahma sudah menangis “Sudah Rahma..kamu jangan menagis..aku hanya tidak mau kamu ada di tempat itu..” Kataku.

Kini dia berhenti dan bilang ” Sebenarnya saya juga tidak mau bekerja di tempat itu Pak..tapi keadaan yang membawa saya…” Aku memegang tangannya yang bergetar. Lama kami mengobrol di tempat itu, sampai akhirnya kami tidak sengaja berpelukan dan saling memberi kehangatan. Dan tanpa malu lagi Rahma malah menyatakan perasaan dia yang memang dari dulu memang menyukaiku.

Aku hanya terdiam, tapi ketika Rahma memelukku dengan erat dan merebahkan kepalanya di pundakku. Entah siapa yang memulai duluan tapi saat itu juga kami sudah saling melumat bibir kami, bahkan Rahma menekan kepalaku dengan tangannya dari belakang membuatku tidak dapat menghindar lagi. Apalagi akupun menikmati kuluman bibir Rahma yang begitu hangat, meskipun ini masuk dalam cerita ABG karena Rahma yang masih muda.

Tapi pertama kali aku bertemu dengannya, aku memang sudah tahu kalau dia sudah mempunyai jiwa yang begitu dewasa. Dan dengan penjelasan tentang keluarganya tadi aku dapat mengerti, kini Rahma semakin berani dia sudah memegang dan meraba-raba tubuhku. Dan ketika dia menyentuh buah zakarku yang sedari tadi menegang dia tersenyum dan berusaha membuka resletingku.

Dengan agak kasar aku hempas tangan Rahma. putri77.info Tapi dia memaksa bahkan dengan kerasnya dia mendorong tubuhku hingga aku terdorong dan terbaring di jok mobil, dengan leluasa Rahma langsung membuka celanaku dan ketika kontol itu terlihat dia langsung melumatnya, dan dengan perlahan dia mengocok kontolku dengan penuh kelembutan sehingga akupun begitu menikmatinya.

Dan lupalah kalau dia adalah muridku, tapi karena desahan nafasnya yang sudah di penuhi nafsu. Akhirnya akupun terbawa nafsu juga. Ketika dia melumat kontolku akupun mendesah ” Eeuummpphhh…eeeuuummmppphhhh…aaagghhh…aaaagggghhhh..” Aku berusaha memejamkan mata karena tidak dapat menahan rasa yang begitu nikmat menjalar ke seluruh tubuhku.

Rahma membuka bajunya sendiri sambil terus mencumbuku, dan kamipun pindah ke jok belakang. Di sana kami sama-sama bersetubuh tanpa pakaian sehelaipun ” Aaaauuugghhhh…..aaauuugghhh…rah..ma…su..dah…sa..yang..” Dia tetap melumat dan mengulum kontolku sambil mendesah dan berkata pula “Gi..mana…Pak..E..nak…nggak….eeeegghhh..” Katanya.

Malu juga di perlakukan dengan begitu buasnya oleh Rahma, akhirnya akupun membaringkan tubuhnya di atas jok mobil itu. Dan dengan cepat aku masukkan kontolku pada memeknya yang masih cantiknya, ketika aku menggoyangnya perlahan setelah lama juga berusaha masukkan kontolku. Rahma memegang erat pada lenganku bahkan sampai-sampai dia cakar lengan dan tubuhku.

Aku pikir dia kesakitan sambil menggoyangnya akupun bilang ” Kenapa Sayang..ka..mu..ke..sa..kitan…” Rahma menatapku dan tersenyum “Ti..dak…pak…nik..mat..ayo…te..rus..pak” Mendengar permintaanya aku langsung semakin cepat menggoyangnya, dan semakin lama semakin membuatnya menggelinjang bahkan kini dia mencakar punggungku.

Entah karena terlalu bernafsu atau segera ingin mengakhiri, akhirnya aku mengejang dengan penuh pengertian Rahma mendekap tubuhku dengan sambil menggoyang pantatnya di bawah pantatku ” OOuugghh….ooouugghh…rah..ma..aku..nggak..kuat..sa..yang..” Muncratlah sperma yang begitu kental dari dalam kontolku. Rahma mendekap semakin erat dan diapun mendesah panjang juga.

Kamipun saling berpelukan dan berdiam diri, saat itu aku merasa kalau perbuatanku salah. Tapi apa yang harus aku lakukan , dan sepertinya Rahma mengerti diapun menjelaskan kalau dia tidak meneyesal dengan perbuatannya. Dan memang sejak awal dia menyukaiku, sejak saat itu kami berjanji untuk saling setia dan aku minta Rahma berhenti dari pekerjaanya, dan diapun setuju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *